Single Post

Pondok Pesantren Tahfidh Al Hamidiyah Ikut Memperingati Isra' Mi'raj dan Satu Abad NU

media
media


Jum’at (17/02/2023) yang bertepatan tanggal 26 Rajab 1444 H, Pondok Pesantren Tahfidh Al Hamidiyah ikut memperingati Isra’ Mi’raj dan Satu Abad NU (Nahdlatul Ulama). Kegiatan memperingati Isra’ Mi’raj ini selalu diselenggarakan setiap tahunnya yang diikuti oleh asatidzah, dan seluruh santri di halaman SMP Al Qur’an Terpadu Al Hamidiyah.  Sebagai pondok pesantren yang berpaham Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah (Aswaja), kegiatan ini pun menjadi agenda rutin tahunan yang wajib dilaksanakan sebagai wujud penghormatan kepada Rasulullah Saw. agar kita semakin mengingat, mencintai, dan melaksanakan ajaran-Nya sehingga mendapatkan syafa’at di Yaumul Qiyamah kelak.

Isra’ Mi’raj merupakan sebuah perjalanan suci yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk menerima wahyu tentang kewajiban melaksanakan rukun islam yang kedua, yakni salat. Istilah kata Isra’ dimaknai sebagai perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. dari Ka'bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalam/Madinah). Adapun Mi'raj dimaknai dengan “kenaikan” – Allah Swt. mengangkat Nabi Muhammad Saw. dari Baitul Maqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha

Peristiwa Isra’ Mi’raj diabadikan dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’: 1 yang berbunyi:



سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ۝١


Artinya:

“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad Saw.) pada malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang  telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S. Al Isra’: 1).


media

Bersamaan kegiatan memperingati Isra’ Mi’raj, Pondok Pesantren Tahfidh Al Hamidiyah juga ikut memperingati Satu Abad NU (Nahdlatul Ulama). Kegiatan ini mengusung tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. Tema ini didasarkan pada sebuah hadist Rasulullah Saw. mengenai adanya pembaharu pada setiap seratus tahun berdasarkan riwayat HR Imam Abu Daud.

Kegiatan memperingati Isra’ Mi’raj dan Satu Abad NU diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an kemudian  tahlil bersama-sama yang dipimpin oleh K.H. Sholikhul Hadi, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidh Al Hamidiyah.  Selanjutnya, Mau’idhoh Hasanah  yang disampaikan oleh Bapak Saifuddin Noor, M.Pd.I. Beliau menjelaskan bahwa Satu Abad NU ini mencerminkan komitmen NU dalam membangun kehidupan muslim yang berkualitas, berlandaskan adab yang baik, dan siap menghadapi  masa depan yang lebih baik.

Pada tahun 2023 ini, NU memasuki usia satu abad (100 tahun). Sebagai salah satu organisasi yang mempunyai pengaruh besar di Indonesia, bahkan dunia, NU mempunyai tanggung jawab yang besar untuk beradaptasi dan berkembang, baik menghadapi tuntutan maupun tantangan zaman. Selain itu, sebagai muslim, khususnya santri Pondok Pesantren Al Hamidiyah mampu berupaya untuk memperkuat nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut mencakup kesederhanaan, keadilan, dan toleransi antarsesama guna menyeimbangkan kesenjangan sosial supaya tercipta kehidupan yang harmonis.